Kamis, 07 Januari 2010

Garudaku terpuruk dan Hendri sang fenomenal


Masyarakat Indonesia kembali berduka di awal tahun 2010, bukan karena kehilangan tokoh nasional melainkan kecewa karena kehilangan kesempatan menyaksikan Tim Nasional Indonesia berpartisipasi di Piala Asia 2011. Setelah kegagalan PSSI U-19 di Pra Piala Asia U-19, PSSI U-23 di Sea Games dan terakhir tersingkirnya PSSI senior dari Piala Asia 2011.

Seperti kata pepatah kegagalan adalah sukses yang tertunda, kini bagaimana PSSI menyikapi setiap kegagalan tersebut apakah cukup dengan permintaan maaf dan mencari kambing yang di cat hitam??

Pecinta bola di Indonesia tentunya pernah merasakan prestasi yang menggembirakan bagi Bangsa ini, seperti yang dulu pernah ditorehkan PSSI berhasil menahan seri 0-0 Uni Sovyet di Olimpiade Melbourne tahun 1956, meraih perunggu di Asian Games Tokyo dan medali emas di SEA GAMES tahun 1987 dan 1991. Tapi kini tak ada prestasi yang dapat dibanggakan..

Jika ingin mendapatkan prestasi yang maksimal tentunya diperlukan kerja keras dan kerjasama yang baik dari seluruh stake holder (Pemerintah, PSSI, masyarakat, sponsor) yang terlibat, dan secepatnya PSSI melakukan evaluasi terhadap system yang berkaitan dengan peningkatan kualitas dan kuantitas terhadap pemain junior di segala tingkatan secara profesional sehingga dihasilkan pemain-pemain nasional yang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, skill yang baik, disiplin dan memiliki wawasan dalam bermain bola sehingga Visi PSSI untuk tampil di pentas dunia 2022 akan dapat terwujud (s
emoga.......).

Garuda di dadaku....
Garuda kebanggaanku...
Ku yakin hari ini....
Pasti menang...

Kobarkan semangatmu...
Tunjukan sportifitasmu...
Ku yakin hari ini...
Pasti menang...

(cuplikan lagu Garuda Di Dadaku – Netral)

Hendri "Man Of The Match" Indonesia vs Oman :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar