Senin, 25 November 2013

Khitan.....


Khitan adalah salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh laki-laki muslim (walaupun sekarang ada juga laki-laki non muslim yang menjalankan khitan) yang sedang menuju masa aqil baligh ataupun karena alasan kesehatan sebagaimana kejadian yang dialami oleh anak kami Rizki Nafis Farras biasa di panggila Kaka yang terkena Phimosis, yaitu penis dengan keadaan ujung preputium (kulit luar penis mengalami penyempitan, sehingga tidak dapat ditarik ke arah proximal (bawah) melewati Glans kepala penis), sehingga mengakibatkan penyumbatan ketika buang air kecil. Adapun gejala Phimosis Gejala klinis/keluhan :
- Ketika buang air kecil, anak mengeluh sakit.
- Ketika buang air kecil keluarnya sedikit-sedikit.
- Preputium bengkak.
- Ketika akan buang air kecil, ujung penis menggembung terlebih terlebih dahulu baru air kencing keluar.


Setelah seminggu sebelumnya melakukan medical Check up di RS Hermina Pasteur Bandung dan hasil lab menunjukan tidak ada infeksi dan harus segera di khitan maka saya dan istri mencari referensi tempat khitan untuk Kaka. Pucuk dicinta ulampun tiba secara kebetulan ada sodara dari temen istri yang baru saja mengkhitankan putra mereka dengan indikasi sama Phimosis di Seno Medika Klinik Khitan yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani No. 675-677 Cicadas Bandung.

Hari Senin 11 Nopember 2013 kontrol ke Seno Medika, dan referensi dari Dokter Seno untuk segera di Khitan maka diputuskan hari Selasa 12 Nopember 2013 pukul 05.00 wib untuk dikhitan. Proses bujuk rayupun segera dilancarkan supaya mau untuk dikhitan akhirnya dengan iming-iming sepeda baru terlaksanalah khitan tersebut. Karena rumah kami di Purwakarta maka saya putuskan untuk buka kamar hotel di dekat Seno Medika. Tanggal 12 September 2013 pagi jam 5 Kaka mulai ngadat ga mau di khitan akhirnya dengan sabar dan pelan-pelan kami nasehati lagi mau tetep sakit pipisnya apa mau sembuh akhirnya mau juga tapi tetap ga mau mandi walaupun pake air panas, pukul 05.30 wib kami sampai di Seno Medika.

Pukul 05.40 Wib suster keluar dari ruangan, memanggil Anak Rizki Nafis Farras, kami semua menyemangatinya supaya tidak takut dan kakak pun jalan sendiri menuju pintu masuk ruang khitan. Setelah masuk justru saya yang deg-degan kasian kalo sampe nangis terus berontak bisa gagal khitannya dalam hati. Setelah 30 menit berlalu akhirnya suster keluar dari ruang khitan dengan memanggil Orang tua anak Rizki spontan kami pun langsung mendekat di pintu keluar ruang khitan, sebentar kemudian Kaka keluar pake celana.
Alhamdulillah akhirnya Kaka selesai juga di khitannya, ketika kami tanya ngapain aja didalam kakak cerita disuruh tiduran di tempat tidur terus di poto dengan gaya acungan jempol terus disuruh nonton film kartun terus di suntik tapi kakak ga nangis he he he he...

Semoga pengalaman ini bisa menjadi salah satu referensi bagi orang tua yang akan mengkhitankan putranya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar